Reads
“Hei perempuan Asia.” Lukas menyerukan nama panggilan khusus Arabella dengan suara lantang yang membuat gadis itu langsung menghentikan langkahnya. Arabella segera membalikkan badan, melempar tatapan kesal bercampur geram pada Lukas. “Namaku Arabella bukan perempuan Asia. Lain kali kalau kau ingin bicara padaku, bicaralah dengan sopan. Kau sangat menjengkelkan.” Sahutnya tak kalah lantang, mengangkat dagu tinggi-tinggi seolah ingin menantang Lukas. Lukas menyeringai lambat-lambat kemudian bergegas melangkah ke arah Arabella dan berdiri di hadapan perempuan itu. Mata tajam Lukas tampak menyelusuri wajah Arabella dengan menilai. “Kau sangat cantik dan menggemaskan. Aku menyukai mu, mulai detik ini kau milikku. Aku tidak menerima bantahan apalagi penolakan.” Sambungnya kemudian menyuaran kepemilikan secara gamblang tanpa perlu bebasa-basi sama sekali.
Updated at
Reads
“Perempuan angkuh! Kau hanya seorang penari erotis, tapi sikapmu yang pongah ini seolah-olah kau adalah putri. Aku bisa saja menawarmu dengan uangku lalu memuaskan diriku dengan tubuhmu dan setelah itu membuangmu seperti sampah." Sean berbicara perlahan, dengan sengaja menekankan setiap kata. "Jadi Kesya mulai sekarang perhatikan sikapmu padaku, sebelum aku benar-benar menghancurkanmu tanpa sisa." Kesya tersenyum sinis lalu menjawab perkataan Sean yang seperti tak punya perasaan itu dengan sikap tenang. “Memangnya kenapa kalau aku penari erotis? Apa pekerjaanmu mengusik ketenanganmu? Kau mengataiku sampah tapi lihat dirimu sendiri, bukankah kau sangat menyedihkan? Jika kau sudah mengetahui bahwa aku ini sampah dan menjijikkan, kenapa kau malah mengejarku?” sambungnya dengan menohok ke dalam hati Sean.
Updated at
Reads
“Perempuan sombong! Kau berucap dengan pongah seolah dirimu lupa bahwa kau hanya sekuntum bunga layu yang ku pungut dari pinggir jalan.” Darren mengatupkan rahangnya, sementara jemarinya bergerak meraih dagu Aurora kasar untuk kemudian memaksa ke arahnya. “Jangan berani menantangku perempuan, sebab tubuh kecil mu ini tidak akan cukup menjadi santapan para penghuni air tawarku.” sambungnya kemudian. Bolehkah aku meminta sang waktu untuk mundur sedetik saja? Aku hanya ingin menata kepingan luka dihatiku, menenggelamkan rasa itu sedemikian dalam. Sebab diriku yang hanya sekuntum bunga layu, tidak akan pernah tumbuh menjadi bunga yang indah di hatimu. Aku, Aurora Borealis Queen, hanya perempuan malang yang terjebak dalam kejamnya permainan takdir. Kemudian dipertemukan dengan Darren Chriss Light, seorang pria tampan bermulut sembilu yang pada akhirnya pun turut menambah kepingan luka. Lelaki itu merenggut semua yang tersisa dalam hidupku, mengikatku dalam pernikahan hampa nan berurai air mata. Hingga hatiku yang terbiasa dalam luka, seketika meluluh saat mendapat sedikit perhatian dari lelaki itu. Aku mulai mencinta dan perlahan menghapus akar kebencian yang terasa pahit. Seiring waktu terus berjalan, sikapnya yang penuh ketulusan membuatku semakin mencinta. Namun tanpa setitik pesan perempuan yang dulu pernah mengisi hatinya tiba-tiba datang. Perempuan yang sungguh cantik layaknya bunga yang indah mekar berseri. Dan keindahan itu membuatku tersadar, kau bukanlah milikku. Perlahan kaki ku melangkah mundur, menegur hati yang sempat lupa. Mungkinkah… sekuntum bunga layu seperti ku berhasil mekar di hatimu? Jika memang demikian, tolong katakan sesuatu sebelum diri melangkah pergi.
Updated at
Reads
"Kau pikir siapa dirimu? Hanya penari telanjang, tapi kau begitu angkuh. Aku bisa saja menawar dirimu kemudian memuaskan hasrat dengan tubuhmu dan setelah itu membuangmu seperti sampah." Sean Sean berucap perlahan, dengan sengaja memberi penekanan dalam setiap kata. “Kau harus mengerti, di dunia ini orang kaya adalah penguasa.” “Penguasa?” ucap Kesya melempar tatapan mencemooh untuk kemudian berkata, “Jika kau memang seorang penguasa, seharusnya kau tahu arti dari kata tidak. Apa kau memang terlalu bodoh sehingga kesulitan untuk memahami kata itu? Ah, satu hal lagi, aku sama sekali tidak tertarik pada penguasa apalagi pada jenis lelaki sepertimu. Camkan itu baik-baik.”
Updated at
Reads
"Kau tidak akan pernah lepas dariku. Aku akan menanamkan berjuta ketakutan di benakmu hingga kau berpikir seribu kali untuk lari dari ku. Kau tidak punya pilihan lain Ella, jika kau tetap berusaha untuk lari, aku akan memotong-motong tubuh mungil mu lalu mencincangnya." Liam mendesiskan kalimatnya tajam seperti ingin mengoyak lapisan kulit gadis itu. "Tetaplah di sisiku, kau hanya perlu menuruti ku tanpa harus merancang apa pun di dalam kepala kecil mu. Dan kau adalah millik Liam seorang, belajarlah menikmati hidup dengan pria iblis seperti ku. Camkan baik-baik Ella, hidupmu berada di ujung belati ku.
Updated at
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.