Tidak ada kata sambutan, tidak ada perjanjian. Di halte yang terdapat banyak orang, tiba-tiba sebuah mobil keluaran terbaru berhenti. Mengeluarkan anak laki-laki tampan yang mengaku sebagai anaknya, tidak sampai disitu. Seorang pria berpakaian jas lengkap memanggilnya dengan sebutan yang tidak terduga. “Mama.” Semua mata menatapnya, dari yang mencemooh sampai menghina karena meninggalkan anak dan suaminya. Sasti dibuat bingung sekaligus kaget, karena selama 20 tahun hidupnya dia tidak pernah pacaran sampai menghasilkan anak seperti ini. “Sumpah bapak, ibu, mas, mbak yang ada disini. Saya masih perawan ting-ting, saya bahkan masih sekolah!”
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.