Awalnya Devan tidak pernah berpikiran untuk menikah secepat ini, hingga orang tuanya melihat aksi bejatnya. Devan merasa bahwa cara untuk menghilangkan aksi bejatnya dengan menikah untuk menahan hastratnya. Dan Devan memilih menikahi Dira yang tidak dikenal sebelumnya yang bekerja disebuah rumah makan, dari pada menikahi perempuan yang jelas-jelas menyukainya. Lalu bagaimanakah cara mereka menjalani dan mempertahankan penikahan ini?
Berharap Jika kelak, akan ada seseorang yang bisa menerimaku apa adanya tanpa syarat, mencintaiku dengan jujur tanpa tapi, dan menghargaiku tanpa adanya rekayasan. Tak ada yang lebih dia inginkan, hanya satu kebahagiaannya yaitu melihatku selalu tersenyum, dan ketika aku lelah bahunya menjadi sandaran ku tanpa memperdulikan keburukan ku di Masa lalu. Ketika kata "Sah" terucap dari bibir itu, aku menjadi tanggung jawabnya, surgaku ada padanya. Di detik itu juga, aku mencintai suamiku. Berharap pernikahan ini akan membuatku tahu apa arti dari kebahagiaan, tapi tetap saja aku seakan tidak boleh merasakan apa itu kebahagiaan. Lelaki yang kuharapkan akan membimbingku menuju jannah-Nya. Namun itu, hanya harapan yang bisa kurasakan dimimpiku saja. Berusaha tegar dan sabar seperti Khadijah, ku mohon aku tak sekuat itu. Apa ini memang takdirku? Menjadi istri yang hanya sebagai patung yang tak pernah dihargai bahkan tak pernah diperdulikan. Ya Rabb... Aku berserah diri pada-Mu Ini aku Aku yang terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku... [Sayyidina Ali bin Abi Thalib]
Semua orang pasti menginginkan pernikahan yang bahagia tanpa ada perjanjian yang hanya Sah diatas kertas, yang sama sekali tak berniat untuk melibatkan cinta di dalamnya. Dan itu terjadi pada Aiza Munadiah, gadis mungil yang selalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya. Harapan pernikahan yang sangat Aiza inginkan seharusnya di jalankan tanpa terlibat permainan, harapan itu harus pupus karena Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Kok bisa sih dizaman Milenial seperti ini masih saja adanya perjodohan? Aiza menatap kertas putih yang di sodorkan oleh Lelaki itu. Ia tampak berpikir keras. Apa isi dalam kertas itu!?. Segera Aiza menyentuh dan membacanya secara perlahan. "Saya mengambil langkah ini karena saya belum memikirkan untuk menikah dalam waktu dekat. Namun, Allah punya rencana lain. Saya tidak akan bisa mencintaimu. Saya harap kamu menerima keputusan saya. Jika kamu siap menjadi istri saya, kita jalani. Namun jika tidak, bertahanlah minimal 1 Tahun." Ujar Lelaki itu dingin. Aiza terdiam terpaku mendengar ucapan lelaki itu padanya. Ada rasa sakit di hatinya yang tidak bisa dia ungkapkan. Beginikah pernikahannya? Dia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya!
"NGGAK GUE NGGAK MAU HAMIL. INI SIAPA YANG MAU TANGGUNG JAWAB? ANAK INI MATI AJA. INI SEMUA GARA-GARA LO. LO b******n SUF." Teriak Auris dengan air mata yang terus mengalir. Dan tangannya yang memukuli perutnya dengan brutal. Yusuf yang menglihat semua itu, menyekal kedua tangan Auris. Membaringkan tubuh Auris dengan paksa, tangan Auris yang di cekal oleh Yusuf berada di kanan kiri samping tubuh Auris. "GILA LO YA. DIAM LO JANGAN NGOMONG YANG NGGAK-NGGAK. LO BILANG YANG SALAH GUE? YANG SALAH TU ELO. LO TU BODOH, NGAPAIN LO JEBAK GUE? LO PIKIR CUMAN LO YANG MENDERITA? GUE JUGA. DAN INI SEMUA BERAWAL DARI LO, JADI NGGAK USAH BERLAGAK JADI ORANG BAIK YANG TERSAKITI." Teriak Yusuf tidak kalah nyaring. :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: Arbi Yusuf. Cowok berparas tampan yang merasa bahwa tidak ada yang bisa mengalahkan ketampanannya dan merasa yang paling setia karena sudah menyukai putri sejak awal sekolah. Sejak awal sekolah pun Yusuf sangat ingin memiliki Putri, tapi semua itu sirna ketika Aurista Widya Renata si cewek gatel datang menghancurkan kehidupannya dengan harus menikahinya.
Dellia ingin pernikahan yang bahagia sama seperti wanita pada umumnya, tapi bagaimana jika kamu di paksa untuk menikah dengan orang yang tidak baik agamanya? Inilah yang dirasakan oleh Dellia, ia tidak diberi kesempatan untuk menolak hingga penikahan itu terlaksana. Ketika kata "Sah" terucap di bibir Adam, Dellia malah sudah langsung mencintai suaminya, padahal seharusnya Dellia tidak perlu secepat itu untuk mencintai Adam. Dellia mengharapkan penikahan ini menjadikan ladang pahala baginya. Ia selalu memperlakukan Adam dengan baik dan membantu Adam jika ia sedang kesulitan. Dan Dellia juga berusaha agar Adam bisa kembali dekat dengan Allah. Dellia berharap Adam juga dapat mencintai Dellia dan dapat membimbing Dellia menuju jannah-Nya. Tapi sayang semua kesabaran yang sudah Dellia berikan untuk Adam, berakhir tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Dellia. Apa ini emang sudah menjadi takdir Dellia? Yang Dellia dapat lakukan sekarang hanya pasrah dengan semua ketentuan Sang Maha Kuasa. "Ya Allah, berikanlah hamba bisa menerima semua takdir ini dengan ikhlas."
Aarav, Ben, Diah, dan Geya itulah nama mereka. Dua laki-laki dan dua perempuan yang kembali bertemu setelah enam tahun tak berkomunikasi. Bermula dari Ben yang mempunyai niatan untuk berkumpul di sebuah Reuni SMA Cendrawana II, nama sekolah mereka. Ini adalah tentang mereka. Namun ada sedikit yang berbeda, apa itu? Karena salah satu dari empat manusia itu memiliki keistimewaan atau malah sebuah kutukan? Diah bisa merasakan hawa ‘makhluk halus yang berniat jahat’ yang biasa kalian sebut hantu. Bukan hanya itu saja, tapi ini juga tentang sebuah rumah di Desa terpencil yang dikenal dengan inisial G beserta dengan anak kecil berkulit pucat seolah-olah sang anak bermata hitam itu melihatmu dari balik jendela. Terdapat misteri besar disana. Menarik untuk memecahkan misteri itu? Tentu saja, si keras kepala Ben mendorong ke-tiga temannya untuk melakukan itu. Sebuah tantangan? Bisa disebut seperti itu. Seiring berjalan waktu, detik, menit dan jam, dengan sengaja mereka melakukan sebuah kesalahan dan akhirnya terkurung dalam dosa karena keserakahan dan pengkhianatan, mereka terjerat di dalamnya, sedalam-dalamnya dan tak menemukan jalan keluar, ‘DEATH BELL’ pun melumatkan mereka bertubi-tubi tanpa ampunan. Akibatnya beberapa peraturan mengerikan perlahan mulai dipelihatkan, tepat 00.00 ke-empat manusia itu tak boleh secuil pun merasakan yang namanya mata terpejam dan helaan napas yang berhembus tenang, maka apabila mereka melanggar, akan ada sesuatu hal yang mengguncangkan tubuh mereka. Tak hanya itu saja, ‘jangan berteriak’ dan ‘jangan sentuh itu’. Mereka menyebutnya kata-kata kramat. Namun siapa sangka, ternyata cerita mereka jauh lebih mengerikan dari dugaan. Mereka harus mau mengorbankan diri atau memutuskan untuk berkorban? Mati atau hidup? Sepertinya, pilihan yang tak bisa memilih sendiri. Mereka di gerakan oleh ‘makhluk halus’ itu karena sebuah dosa. Penasaran? Tidakkah? Maka ‘mereka’ akan menarikmu untuk merasakan hal yang sama. Setuju, bukan sebuah pertanyaan tapi sebuah perintah yang harus ‘MAU’!
Mezo Calixton Ryszard pria berwujud manusia tapi bersikap layaknya iblis. Tidak tersentuh dan tidak bisa dikendalikan oleh siapapun, bahkan oleh orang yang di cintai oleh Mezo. Zea Arshinta Quenby, hidupnya awalnya sangat tenang, tapi ketenangannya sinar saat pria yang diincari oleh banyak wanita itu terus saja mengikuti dan menganggunya, dia adalah Mezo. Bahkan Mezo juga selalu merecoki Bima yang merupakan pacarnya untuk pergi dari kehidupan Zea. Hidupnya selalu bermasalah setelah menatap mata Mezo untuk pertama kalinya, kalau Zea tahu akhirnya akan seperti ini, Zea tidak akan pernah mengangkat kepalanya sekalipun untuk menatap pria arogan itu. Keadaan semakain memburuk saat Zea harus menikah dengan Mezo, semua rencana untuk menikan dengan Bima sinar begitu saja akibat pria yang paling Zea benci. Kebencian yang tertanam di hati Zea membuat Zea yakin untuk membuat Mezo menderita. Kehidupan penikahan yang sudah sangat berantakan membuat Mezo sudah tidak sanggup lagi mempertahankan rumah tangga ini, lalu apa perpisahan bisa menyelesaikan semua permasalahan mereka?
Fana Adinda, gadis remaja dengan wajah yang manis, tubuh yang berisi dan kulit yang berwarna coklat. Kehidupan remajanya tidak semulus yang ia bayangkan, Fana memiliki permasalahan yang tidak menyenangkan selama sekolah menengah pertamanya di mulai dari dikucilkan dan penghinaan fisik yang sering ia dapatkan. Karena hal itu, Fana berubah yang awalnya Fana adalah anak yang cerita menjadi anak yang pendiam. Fana pun sudah segan untuk berbicara atau pun bercerita karena mereka yang tampak tidak mengizinkan Fana bicara, jika Fana berbicara mereka pasti akan memotong pembicaraannya. Saat masuk ke sekolah menegah atas disitulah Fana bertekad merubah menjadi lebih kuat tidak lemah seperti dulu yang selalu diam saat orang yang mencelanya. Namun, sikap Fana yang dianggap berlebihan itu membuat Fana mendapat celaan dari orang lain. Lalu bagaimana cara Fana menjadi kuat tanpa melukai hati orang lain?
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.