Adelia Larasati. seorang Mahasiswi yang kini tengah disibukkan dengan pengerjaan tugas akhirnya, ia bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. ia berusaha keras untuk diakui, dibanggakan, dan diterima oleh kedua orang tuanya. suatu hari, setelah ia melakukan bimbingan dengan dosen pembimbingnya, di perjalanan pulang ia mengalami sebuah kecelakaan yang tak terduga. awalnya ia mengira bahwa hidupnya akan berakhir, karena rasa sakit pada sekujur tubuhnya membuatnya bahkan tak bisa meringis. namun, semuanya berubah saat ia terbangun disebuah peti mati dengan menempati tubuh seseorang yang seharusnya sudah meninggal dunia.
"Dalam hidup, hitam dan putih selalu berjalan berdampingan. Kita tak bisa hanya berjalan bersisian dengan putih saja. Karena hitam juga mengikuti kita. Kita juga tidak bisa memilih untuk berdampingan dengan putih saja. Karena hitam juga bersama kita. kita tidak bisa memilih satu diantara keduanya. Karena sejatinya hitam dan putih selalu bersama. Dimana putih berada, disana hitam mendampinginya." -Diana Eva De Helien-
sejak kecelakaan yang merenggut kedua orang tuanya, Claretta mendapatkan sebuah keistimewaan yang mengubah hidupnya. ia dapat melihat makhluk tak kasat mata yang tak bisa orang lain lihat. karena kemampuannya itu, dirinya harus menerima jika kini hidupnya tidak akan semudah sebelumnya dan karena kemampuan ini pula, dirinya harus terpaksa pindah sekolah ke sekolah asrama yang sangat tak disukainya. kesialannya tak hanya di sana saja, Retta dihadapkan oleh sebuah tragedi yang menyelimuti sekolah barunya itu dan menjadikan sekolah tersebut memiliki kutukan untuk para siswanya. Sialnya, Retta harus menghadapi kutukan sekolah yang terjadi padanya itu dan berusaha keras untuk lepas dari kutukan tersebut. jalannya kali ini tidak akan mudah. apalagi dirinya bertemu dengan salah satu hantu yang tak bisa ia lihat seperti hantu lainnya. lalu bagaimana Retta berusaha untuk lepas dari kutukan tersebut? dan siapa hantu yang selalu mengganggunya lewat bisikan-bisikan itu?
"Saya tidak akan menetapkan peraturan apapun dalam kontrak pernikahan kita. Kamu bebas melakukan apapun yang kamu inginkan. Kamu boleh mencampuri urusan saya, dan saya juga boleh mencampuri urusan kamu. Karena saya adalah suami kamu, dan kamu adalah istri saya. Jadi kita berdua berhak mengetahui apapun yang terjadi kepada masing-masing dari kita. Saya tidak akan melarang kamu apapun, asalkan kamu meminta ijin saya sebelumnya dan saya anggap bahwa apa yang kamu inginkan masih bisa saya terima dengan baik. Kamu juga boleh melarang saya untuk melakukan apapun jika kamu merasa itu buruk untuk saya. Hanya ingat satu hal, pernikahan kita hanya 3 tahun. Setelah itu saya akan menceraikan kamu." Zora mengira dia bisa menerima kesepakatan itu dan menjalaninya dengan mudah. Awalnya memang mudah, tetapi ketika benih cinta itu tumbuh dihatinya, segalanya menjadi lebih rumit. Zora harus merahasiakan perasaannya dan mengubur dalam-dalam keinginannya dalam rumah tangga mereka. Mengingat pernikahan ini hanya akan bertahan selama 3 tahun saja. Siapa dia yang begitu serakah menginginkan Hanan untuk hidupnya?
“Setidaknya tutup pintunya atau carilah hotel untuk b******a, bajingan.” Dikatakan dengan acuh dan dingin, Belvina berbalik untuk meninggalkannya. Tatapan mata yang begitu tajam itu menghantui pikiran Septimus. Ia tidak bisa melupakan wajah datar tanpa emosi Belvina ketika menemukannya tengah b******a dengan Elladora, adiknya, dikamar wanita itu. Tidakkah Belvina merasa kesal dan sakit hati padanya? Tetapi mengapa justru dirinyalah yang merasa takut akan Belvina?
"Kak... I Love You." Dafi menatap Dinda sejenak. menyelami manik hitam kelam itu dengan lama. Dinda merasa gelisah dan gugup. bagaimana jika perasaannya tak berbalas? Dia sudah ingin melanjutkan kata-katanya dan mengatakan bahwa dia bercanda, sama halnya dengan sebelum-sebelumnya. Namun sebelum dia membuka mulutnya kembali, sebuah bantal menghantam kepalanya dengan main-main, tapi cukup membuatnya hampir terjungkal. "Geli b*****t. Lo bilang Love you cuma kalau ada maunya doang." Hati Dinda sedikit terluka atas perkataan Dafi. mengapa rasanya lebih baik dia ditolak daripada tidak dipercayai? dia mungkin akan baik-baik saja kalau Dafi menolaknya Saja. "Nah itu Lo tahu. Beliin gue martabak sama terang bulan Kak. Duit gue abis nih, maklum akhir bulan." "Oalah semprul, beneran ada maunya nih anak. lama-lama gue bunuh lu." "Hahahaha" Sialan. kenapa rasanya begitu menyakitkan?
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.