"Now, mate. where are my kisses?" the butterflies in my stomach flap their wings angrily at his words. My wolf as if listening his voice scratched her ears. "Umm...." I shuffled on my seat trying to tackle his intense gaze. I bit my lip and a growled rumbled in his throat. f**k that was sexy. He leaned down so that his lips were bare inches away from mine. "Don't bite it. I want to do that." He whispered huskily. His minty sweet breath invaded my nostrils and I lost the contact with surrounding. Esma is a 25-year-old werewolf in the Blue Moon pack, where her father is Alpha. She has yet to meet her mate, which is unusual for werewolves. This all changes when she catches the delicious scent of strawberries and cardamom while her pack is being attacked by the ruthless wolf prince Alpha Reed Xander. Can Esma help him change his tyrannical path in life, lead him towards redemption and love or will follow him into his Darkness.
"You really not going to tell her"; I stop but didn't look in her direction. "What?" I asked although I know what she was referring to. I didn't want to tell her. This was something I was running from since beginning but the reality keep slapping it on my face. She stood and walked in my direction until we were face to face. She look directly in my eyes as if trying to read my dark soul. "That you belong to the same blood you hated the most." she said, her words loud with every word she spoke. "That you are a god." The thunder in the cloud matched the storm inside me. Esma's life changed completely when she finds out that she is mated to the cursed alpha, alpha Reed Xander. After a roller-coaster ride of rejection and heartbreak and constant fear of an unknown enemy, she still have new challenges and her own inner demons to face. "Everything is not what it seems like." The words of moon goddess were fresh in her mind. "There's a reason why I choose you for him, you are his destiny."
Clary membuka mata nya perlahan, ia merasakan pusing yg luar biasa, hingga membuat kening nya mengerut Tiba-tiba ia merasakan perut nya sedang di sentuh, benar saja, saat ia membuka mata ia melihat sebuah tangan yg sedang memeluk dirinyaIa terkejut dan takut, saat ia hendak membalikkan badan untuk melihat siapa yang berada di samping nya, ia teringat sesuatu, bahwa semalam ia berada di sebuah club malam karna frustasi, sebab lelaki yang amat ia idamkan sudah di miliki wanita lain, dan bahkan kini wanita itu sedang mengandung *** Clarytta arelya, gadis 24tahun itu baru menginjakkan kaki nya kembali ke Indonesia seminggu yg laluDia ke jakarta berniat untuk mengutarakan isi hati nya selama ini pada pria yg sudah 5 tahun tak bisa ia lupakan Namun semesta sama sekali tak mendukungnya, harapan nya pupus seketikaSaat ia datang ke rumah pria itu dan bertemu wanita muda yg membukakan pintu untuknya Awalnya clary ragu untuk masuk, saat ia sampai di depan rumah dengan pagar yg menjulang tinggi itu, ia hanya memandang rumah itu dengan jantung yg berdebarIa memegang dadanya dan memejamkan mata, setelah ia mengumpulkan kembali keberanian nya, akhirnya ia melajukan mobilnya "Ada perlu apa non" tanya pria bertubuh tinggi dan besar itu "Saya clarytta, ingin bertemu aric" jawabnya "Tunggu sebentar ya non" pria berseragam khas satpam itu berlalu masuk Clary menunggu dengan hati yg was-was, dia takut aric tidak ingin lagi menemuinya, mengingat kejadian 5 tahun silam yg menewaskan sepupu aric, pria yg sangat mencintainya, ia takut aric membencinya "Silahkan masuk non" ucap satpam bertubuh tinggi dan besar itu membuyarkan lamunannya Ia mengangguk dan tersenyum "terima kasih pak" Sepanjang perjalanan melewati halaman rumah ia tersenyum cerah, karena terdapat banyak sekali macam bunga yg indah. Iya, clary sangat menyukai bunga Terdapat beberapa mobil di garasi yg luas itu, ia memarkirkan mobilnya, tepat di sebelah mobil sport tanpa atap yg membuat ia menatap tanpa berkedipIya, mobil itu adalah mobil impian nya, ia berencana untuk membeli nya bila nanti ia sudah bekerja Clary berjalan dengan hati-hati, berkomat kamit dan berdoa, ia berharap ia bisa mengungkapkan isi hatinya dengan lancar Tangannya menekan bel yg berada tepat di sebelah pintu, ia sudah siap untuk bertemu sang pujaan hati Saat ia akan menekan bel sekali lagi, pintunya terbuka, dengan tangan mengelus lembut perut besarnya wanita itu mengajak clary untuk masuk Sesampainya di ruang tamu clary mendadak lemas, d**a nya terasa sesak, dia meneteskan air matanya begitu saja Saat ia melihat foto sepasang manusia yg sangat ia kenali sedang tersenyum dan merangkul wanita di sebelah nya, foto berukuran besar yg menempel pada dinding yg luas ituTanpa bertanya dia sudah tahu pasti, karena dalam foto itu terdapat dekorasi pengantin yang sangat indah Meski ia sudah menahannya sekuat tenaga, namun tetap saja air mata itu menetes dengan sendirinyaUntung saja wanita dengan perut besar itu sudah berlalu kedalam untuk memanggil suaminya, sehingga clary bisa menumpahkan rasa sakit di hatinya walau beberapa menit Tak selang lama setelah clary mengusap butiran air mata di pipinya, tiba seorang pria bertubuh tinggi dengan kulit sawo matang menghampirinya Wajahnya tampan dan manis, pria itu tersenyum saat matanya beradu dengan manik mata clary, clary spontan berdiri dengan tatapan yg tak bisa dijelaskan, pria bernama alaric Richie Sambora itu tiba-tiba memeluk clary erat, ia mengusap lembut rambut clary hingga membuat degupan jantung clary berdetak sangat cepat Suara bel berbunyi menyadarkan mereka berdua, akhirnya mereka melepaskan pelukan dan tertawa kecil salah tingkah Setelah aric berpamitan untuk membuka pintu, clary duduk kembali Lalu datang wanita yg tengah hamil besar itu menghampiri clary, ia membawa nampan berisi jus dan camilan di tangannya, dengan tersenyum dia menyodorkan apa yg dia bawa pada clary, clary mengangguk dan tersenyum Tak lama aric datang dengan paket di tangannya, ia tersenyum dan memberikan bungkusan paket itu pada nura, sambil berkata "pesanan mu sudah tiba" Dengan wajah sumringah wanita hamil itu menjawab "terima kasih suamiku" *Deg* hati clary runtuh seketika, rasanya ia ingin berlari sekarang juga, ia menahan air matanya sekuat tenaga "Apa kabar clary?" Tanya aric sambil mendaratkan pan**t nya di sofa "baik kak" jawabnya lemas "Sejak kapan pulang ke indonesia?" Dengan mata yg sudah hampir basah clary menjawab "seminggu yg lalu" Setelah berbincang beberapa lama, akhirnya clary tak kuat lagi, ia berpamitan untuk pulang Di sepanjang jalan ia menumpahkan seluruh air matanya, ia mencengkram kemudi mobil dengan sekuat tenaga, hati nya patah, harap nya sirna, mimpi nya tak nyataIa menjerit dalam hati, bahunya runtuh, mobil nya berhenti, ia sandarkan kening nya pada kemudi "Ini benar-benar menyakitkan" ucapnya lirih *** "Bagai bunga yg telah lama tak di siram, terbuang, terlupakan" "Begitu pula Clary, yg Layu dan meredup" ~alvaro~
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.