loading...
Author's notification:
Raivan ini cemburu atau apa, ya? Ngerasa nggak sih, Raivan menutupi sesuatu dengan mengkambinghitamkan Nayla. Alasan aja mau menghabiskan waktu bersama biar doi nggak nempel sama mas bulan, dih.
- Add
- Table of contents
- Display options
-
Follow
- Previous
- Next
- Prolog
- Bab 1 : Pilihan Tersulit
- Bab 2 : Penuh Jarak
- Bab 3 : Tinggal Bersama
- Bab 4 : Perhatian Dalam Diam
- Bab 5 : Makan Bersama
- Bab 6 : Keberadaan Yang Tidak Diharapkan
- Bab 7 : Menahan Diri
- Bab 8 : Dilarang Jatuh Cinta
- Bab 9 : Terusik?
- Bab 10 : Luapan Emosi
- Bab 11 : Bayangan Semu
- Bab 12 : Kembali Terusik
- Bab 13 : Tidak Peduli
- Bab 14 : Tersisihkan
- Bab 15 : Amarah yang Memuncak
- Bab 16 : Berusaha Adil
- Bab 17 : Kotak Musik
- Bab 18 : Pilihan Berat
- Bab 19 : Kembang Yang Layu
- Bab 20 : Perhatian Kecil
- Bab 21 : Teori yang Karam
- Bab 22 : Boleh Cemburu?
- Bab 23 : Waktu Berdua
- Bab 24 : Dihancurkan
- Bab 25 : Putus Asa
- Bab 26 : Kepingan Puzzle #1
- Bab 27 : Penengah
- Bab 28 : Hadiah Untuk Nayla
- Bab 29 : Secercah Kehangatan
- Bab 30 : Hari Untuk Nayla
- Bab 31 : Berdamai Dengan Keadaan
- Bab 32 : Tidak Rela
- Bab 33 : Bisikan Berisik
- Bab 34 : Wanita Egois
- Bab 35 : Hati Yang Bergejolak
- Bab 36 : Kunjungan Bakti Sosial
- Bab 37 : Memanjakan Istri
- Bab 38 : Malam Kelam
- Bab 39 : Curhat Singkat
- Bab 40 : Sifat Tamak
- Bab 41 : Pertemuan Kedua
- Bab 42 : Pengakuan Nayla
- Bab 43 : Proses Pulih
- Bab 44 : Bunda Nayla
- Bab 45 : Penuh Gelora
- Bab 46 : Tak Harus Memiliki
- Bab 47 : Ketakutan Raivan
- Bab 48 : Dunia Raivan Berhenti
- Bab 49: Berselimut Duka
- Bab 50 : Pertemuan Yang Menyesakkan
- Bab 51 : Sikap yang Tak Menentu
- Bab 52 : Kondangan #1
- Bab 53 : Sikap yang Tak Menentu
- Bab 54 : Bukan Mawar Merah
- Bab 55 : Ungkapan Terdalam
- Bab 56 : Pergi
- Bab 57 : Rindu?
- Bab 58 : Tertampar Fakta
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.