loading...
Author's notification:
Eh, gimana boleh nggak nih, kak? Bantu jawab dong >_< hahaha. Sepertinya Mas dion udah sadar, ya, kalau dia secinta itu sama Asha. Nggak sia-sia kemarin kepalanya kejepit pintu lift direksi bahaha ;-P #Vote yuk hihi
- Add
- Table of contents
- Display options
-
Follow
- Previous
- Next
- Pertemuan yang Memalukan
- Dijodohkan Dengannya?
- Kamu Bersedia, ‘kan?
- Biarkan Saja Seperti Ini
- Dinner
- Ditolak
- Pria Pilihan Ayasha
- Membuka Hati
- Makan Malam
- Layu Sebelum Berkembang
- Menghibur Ayasha
- Seutas Senyum
- Semakin Lekat
- Spesialis Memaksa
- Nyaman Ketika Bersama
- Kilas Balik Ingatan Ayasha
- Abi dan Hatinya.
- Pelangi Setelah Hujan
- Hari Patah Hati
- Dion dan Masa Lalu
- Permintaan Tak Terduga
- Pertanyaan dari Mas Abi
- Malu Bukan Main
- Kepingan Puzzleku Lengkap?
- Wanita Yang Ingin Kulindungi
- Mulai Berekspresi
- Kebenaran?
- Menyuarakan Isi Hati
- Terungkapnya Kebenaran
- Yang Sebenarnya Patah Hati
- Keputusan Dion
- Pelangi Hidupku
- Sulit Mengartikan
- Dua Orang Munafik
- Secercah Kebenaran
- Kebenaran Yang Abi Sembunyikan
- Sudah Saatnya Berhenti
- Trauma Tak Berkesudahan
- Sepucuk Perpisahan
- Kehilangan
- Lelaki Yang Ingin Aku Hindari
- Gagal Bersembunyi
- Ku Menemukanmu
- Waktu Bersama Mas Dion
- Ancaman Baru
- Tidak Boleh Ada Yang Lain
- Tahap Awal
- Hancur Hatiku
- Dia Tidak Baik-Baik Saja
- Dalang Sebenarnya
- Merindukannya
- Berbahaya
- Bucin Akut
- Kepergok Bersama
- Bucin Akut Pakai Kuadrat
- Perusak Suasana
- Gundah Berpisah
- Permaisuri di Duniaku
- Menyusul Ayasha
- Hari Terakhir di Milan
- Calon Menantu
- Lamaran
- Cemburu
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.