64
VISITORS
0

ABOUT ME

Love to Write, Write for Love.

ABOUT ME

Love to Write, Write for Love.
FOLLOWING
You are not following any writers yet.
More

STORY BY Sari Murniasih

Unlove

Unlove

Reads

Anindhita Damala, seorang mahasiswi tahun terakhir jurusan Sastra Inggris di sebuah universitas negeri. Di tahun terakhir kuliahnya, Dhita menjadi guru magang di sebuah sekolah SMA di suatu kota kecil. Dhita adalah gadis yang cantik dan periang. Parasnya yang dinilai tak biasa untuk lingkungan di kota kecil itu, ternyata menimbulkan masalah untuk dirinya. Berulang kali Dhita mengalami pelecehan verbal, hingga dilecehkan secara fisik. Beberapa guru wanita senior di sekolah itu seperti membencinya, sedangkan murid laki-laki malah berani menggodanya. Terlebih lagi, karena suatu insiden tidak disengaja, Dhita sudah memiliki musuh bebuyutan di hari pertamanya menginjakkan kaki di sekolah itu. Sendiri di tempat yang asing, dengan berbagai masalah yang menimpanya, hampir membuatnya menyerah. Meski berulang kali dia menegarkan dirinya untuk kuat. Musuh bebuyutannya yang bernama Kamila, yang ternyata memiliki saudara kembar, semakin menerornya dengan berbagai macam cara agar Dhita segera pergi dari sekolah itu. Dan dengan bantuan saudara kembarnya yang berhasil dihasut olehnya, Kamila menjebak Dhita hingga dia hampir kehilangan kehormatannya. Kamala yang akhirnya tahu bahwa Dhita tidak bersalah, mencoba menyelamatkan Dhita dari rencana jahat Kamila. Obsesi Kamila yang sudah di luar batas itu, membuat Kamala yakin bahwa penyakit saudarinya kembali kambuh. Kamila yang mengidap gangguan bipolar, semakin depresi mengetahui Kamala membantu Dhita. Dia kemudian menculik Dhita dan membawanya ke sebuah tempat yang bernama laut gelap, karena airnya yang terlihat hitam dan gelap. Kamila membawa Dhita ke tengah laut, dengan menaiki sebuah perahu kecil. Di tempat yang sangat ditakuti oleh Dhita itu, tanpa berpikir panjang Kamila mencoba bunuh diri di hadapan Dhita dengan menenggelamkan tubuhnya ke dalam laut. Dhita yang melihat hal itu, hanya mampu menatapnya dengan wajah pucat dan tubuh bergetar. Trauma masa kecilnya yang pernah tenggelam di pantai, membuatnya ketakutan.

Updated at

Read Preview

Navigate with selected cookies

Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.