Mengikrarkan janji kepada seseorang adalah hal yang tidak mudah, mengorbankan segala hal yang ada di dalam diri untuk menjatuhkan hati kepada sebuah pelabuhan yang dinamai seseorang. Tetapi saat kepercayaan ini dirusak maka akan terciptalah sebuah nestapa. Dimana ia tidak akan bisa kembali membuka hatinya untuk siapapun.
Kedelapan laki-laki itu seperti ditakdirkan saat bertemu pertama kali. Membuat mereka seperti di kelilingi benang merah tidak kasat mata sejak kaki mereka memasuki tempat yang diberi nama Titik Semu. Cafe kecil itu tidak akan selalu merasa bahagia karena tanpa sadar ia membukakan pintu untuk seseorang yang memiliki sifat jahat dibalik wajah baiknya. Setelah kejadian itu semuanya akan terungkap satu persatu membuat cafe itu menjadi sebuah titik kilas, dimana tugasnya adalah mengungkap kenapa mereka aslinya begitu keji. Semua orang selalu punya alasan untuk melakukan hal apapun, bukan?
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.