Aku hidup di tengah gemerlap cahaya, musik, ketenaran dan cinta. Tidak ada yang bisa kusembunyikan dari kamera yang selalu mengintaiku tiap detik setelah aku beranjak keluar rumah. Tidak ada privasi. Aku telah hidup dalam keadaan ini begitu lama hingga kupikir aku tak memerlukan privasi. Setidaknya sampai aku tahu apa yang ada dalam diriku dan kehadiran pria itu. Pria yang tak diketahui oleh siapapun di muka bumi ini dan aku harus terjebak bersamanya dalam keadaan yang merepotkan. Aku tak peduli tentang privasiku lagi, tapi aku takkan membiarkan orang-orang mengetahui siapa pria ini Sebuah kisah cinta dan petualangan rumit antara seorang Artis, penyanyi terkenal dengan seorang Hacker yang paling dicari di dunia.
Semua tahu bahwa tiap manusia berhak atas hidupnya sendiri, atas kehendak bebasnya dan atas masa depannya. Bagaimana jika ... hidupmu bukanlah milikmu sendiri? Kehilangan kehidupan yang nyaris sempurna dan cinta yang kaulindungi dengan segenap jiwa bahkan kehilangan dirimu sendiri untuk melayani dunia yang sudah kotor ini. Tak apa, malaikat juga begitu, ia tetap melayani Tuhan meski mereka kehilangan dirinya sendiri dan mengubah dirinya menjadi makhluk kegelapan. Seperti yang sudah kulakukan pada hidupku. (Sekuel dari Beauty and The Stone)
Dia pria berdarah dingin. Dia kejam. Dia gila. Simca sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi setelah pertemuan singkat dan penuh skandal dengan seorang pemimpin keluarga mafia terkuat di area itu. Yang ia tahu, ia harus melarikan diri dari Zeus, meski bayangan pria itu mengikutinya seperti memori buruk tentang kehilangan sang kakak perempuan yang paling ia kagumi. Satu yang Simca tidak tahu, Zeus disebut Serigala Putih dari Utara, bukan tanpa alasan. Pria itu sudah membunuh banyak orang untuk mencapai tujuannya. Melepaskan mangsa yang sudah tak berdaya di depan matanya yang sewarna gunung es di kutub, bukan sama sekali bakat yang dimiliki pria itu. Terlebih setelah mengetahui bahwa Simca adalah kunci untuk membalaskan dendamnya.
Sebagai seorang Putri dari sebuah kerajaan, sejak kecil semua orang di sekitarku selalu bilang bahwa aku harus menjadi sosok yang diidam-idamkan oleh dunia ini; cantik, anggun, lemah, selalu tersenyum dan submissive. Mereka tidak akan peduli bagaimana aku berjuang untuk mendapatkan nilai terbaik di kelas, atau aku lebih baik daripada Sang Pewaris Tahta. Aku harus menerima kenyataan bahwa aku tidak akan bisa menggantikan posisi Sang Pangeran. Aku hanyalah sebuah patung indah yang terpajang di sudut kastel. Dipoles hanya untuk dikagumi dalam keterbatasan gerakku. Lalu pria itu datang seperti badai pasir di gurun yang sangat asing. Dia mengulurkan tangannya padaku ketika aku menyerah pada kehidupan. Pria itu menyadarkanku bahwa selama ini aku tersesat. Bahwa selama ini, aku hanya membutuhkan seseorang untuk berjuang bersamaku. Pria itu, seorang martir. Seseorang yang percaya dengan segenap jiwa dan raganya. Seseorang yang akan menolak semua keindahanku demi menjaga keindahannya.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.