Rinai, seorang admin STNK yang ingin meraih cita-citanya sebagai penulis. Terbentur dengan lembur setiap malam, rangkap jobdesk sebagai sales counter, sampai konflik internal lainnya yang membuat dia ingin melemparkan naskahnya ke bagian laci meja paling bawah. Dengan dorongan Birai dan Bang Jack, Rinai akhirnya mencoba mengatasi semua masalah. Mengatasi kebencian pada karya yang ia tulis sendiri, menyelesaikan semua kesalahpahaman, dan menghadapi orang-orang yang mencoba menjatuhkannya. Menulis adalah keyakinan Rinai. Harapannya. Hidupnya. Dia tidak akan berbalik ke belakang dan menyerah di tengah jalan. "Kalau kesempatan ini dilewati, mungkin tidak akan ada kesempatan lain kali." --Bang Jack. "Memangnya Rinai sesibuk apa sampai tidak punya waktu untuk menulis?" --Birai. "Sejujurnya, seorang penulis lah yang paling takut saat disuruh membaca tulisannya sendiri." --Rinai.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.