"Hanya itu alasan menolakku?" tanya Nathan. "Hanya itu? Kamu tidak merasa hal itu sebagai masalah? Kamu terbiasa melakukan banyak hal dengan wanita, sementara aku bukan wanita yang akan melakukan hubungan intim sebelum menikah!" sergah Angeline. Nathan termenung. Kata-kata Angeline beralasan. Baginya tujuan akhir dari sebuah hubungan adalah malam yang panas di tempat tidur. "See? I told you." Angeline tersenyum. ________ Angeline membenci Nathan, bos baru arogan yang mengakuisisi perusahaan tempatnya bekerja. Namun Nathan tertarik padanya dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan Angeline, termasuk menariknya menjadi seorang asisten pribadi, juga menghancurkan hubungan wanita tersebut dengan pacarnya. Perbedaan prinsip membuat Angeline dan Nathan bak air dan minyak yang tidak dapat disatukan. Masing-masing pun memiliki masa lalu kelam yang tidak diketahui banyak orang. Apakah dengan banyaknya perbedaan tersebut Nathan akhirnya dapat meluluhkan hati Angeline? Atau keduanya hanya akan berakhir sebagai dua orang asing yang tidak saling mengenal?
"Aku punya penawaran untukmu, Kirana." Leonard tersenyum tipis. Wanita itu mengernyit, "Penawaran apa?" "Jadilah wanitaku." Kirana ternganga. Otaknya mendadak macet, "A–apa?? Wanitamu?" "Ya. Aku akan memenuhi semua kebutuhanmu. Sebagai gantinya kamu memberikan waktumu untukku." Leonard fokus pada bibir merah muda Kirana yang merekah. Dia membayangkan seperti apa rasanya mencium bibir ranum itu. ______________________ Leonard Widjaya, seorang pemilik perusahaan besar yang masih melajang di usia 39 tahun. Belum menemukan wanita yang dapat menggerakkan hatinya, hingga suatu saat bertemu dengan ... Kirana, seorang wanita muda berusia 22 tahun. Seorang yatim piatu dengan segala beban kehidupannya. Kehidupan yang keras membuatnya tidak mudah percaya terhadap orang lain. Siapa memanfaatkan siapa? Akankah relasi aneh mereka selesai begitu kesepakatan berakhir?
Tidak semua hubungan antara lelaki dan wanita berjalan baik dan seindah bunga di taman. Ada kalanya hubungan itu melalui jalan berbatu terjal dan dipenuhi onak duri. Semua itu adalah ujian untuk sebuah hubungan, bisa memperkuat, atau malah menghancurkan. Demikian halnya Bulan dan Ilios. Pertemuan mereka diawali dengan perkenalan yang manis. Hubungan yang dijalani pun lugu dan sehat. Tidak disangka perbedaan profesi dan latar belakang budaya menjadi hambatan bagi Bulan dan Ilios. Mereka tidak mendapatkan restu dari orangtua Bulan. Di tengah segala rintangan apakah yang dilakukan Bulan dan Ilios? Tetap memperjuangkan atau menyerah?
"Mohon dimengerti, Pak. Saya baru dua tahun kehilangan suami. Mungkin ada orang yang beranggapan waktu dua tahun sudah cukup untuk move on. Tapi bagi saya belum. Akan tidak adil bagi siapa pun jika saya menjalin hubungan sementara hati saya masih milik Samuel." "Aku mengerti, Mel. Aku akan menunggu." "Pak! Saya tidak memberi jangka waktu, 'kan?? Ini tidak ada masa kadaluarsanya loh!" Entah kenapa Melia semakin keki. "Memang tidak." "Terus?? Kenapa Anda bilang akan menunggu? Menunggu apa?" "Menunggu hatimu siap menerimaku." Matteo tersenyum menawan. __________________________ Seperti apa sih rasanya diperebutkan oleh dua bersaudara kembar identik—Marco dan Matteo Wilson—most wanted bachelors bermata biru blasteran Inggris-Indonesia? Wanita lain mungkin akan histeris bertubi-tubi, tapi tidak demikian dengan Melia Chandra, seorang single mother sekaligus sekretaris Matteo. Statusnya sebagai single mother membuat Melia tidak memiliki waktu untuk memikirkan lelaki, apalagi berpacaran. Perhatiannya kini tercurah pada Kevin, putra yang baru berusia 6 tahun. Apakah pendekatan Matteo dan Marco mampu meluluhkan hati Melia? Atau malah berbuah penolakan?
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.