325
VISITORS
47

ABOUT ME

Menulis novel adalah hal yang luar biasa buat aku, selain menyalurkan hobi, menulis novel itu menghasilkan uang yang banyak...

ABOUT ME

Menulis novel adalah hal yang luar biasa buat aku, selain menyalurkan hobi, menulis novel itu menghasilkan uang yang banyak...
FOLLOWING
You are not following any writers yet.
More

STORY BY Senja Pena 27

PRAHARA BUMIWANA LOKA

PRAHARA BUMIWANA LOKA

Reads

Mendengar keputusan dari Prabu Wisesa yang tidak seperti biasanya, Mahapatih Garma Daksa tampak curiga. Dalam benaknya pun berpikir, ‘Kenapa raja melarang Panglima Syaid ikut ke perbatasan? Ada apa sebenarnya? Bukankah selama ini Panglima Syaid merupakan punggawa andalannya?’ Dengan demikian, setelah berlalunya Syaid Abdullah dari ruangan tersebut, maka Mahapatih Garma Daksa langsung bertanya kepada Prabu Wisesa, “Mohon maaf, Gusti Prabu. Kenapa Panglima Syaid Abdullah tidak diikutsertakan dalam misi penyerangan ini?” Prabu Wisesa tersenyum lebar menatap wajah sangat mahapatih. Lalu menjawab, “Aku yakin bahwa Senapati Gundiwa mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Jadi, tidak perlu banyak melibatkan punggawa senior hanya untuk memimpin lima ribu prajurit saja!” Mahapatih hanya diam saja, ia tak berani menyela perkataan dari sang raja. Namun, Mahapatih Garma Daksa tetap merasa curiga dengan keputusan raja, seakan-akan ada sesuatu yang ia sembunyikan. Setelah itu, Prabu Wisesa bangkit dan langsung pamit kepada Mahapatih Garma Daksa dan para petinggi kerajaan lainnya. Ia langsung meninggalkan ruangan tersebut menuju ke arah kaputren. Menjelang sore, Mahapatih Garma Daksa langsung menemui Syaid Abdullah yang sore itu tengah beristirahat di biliknya yang ada di area barak para petinggi prajurit. Setibanya di barak, Mahapatih Garma Daksa langsung melakukan perbincangan dengan Syaid Abdullah untuk memecahkan rasa kecurigaannya terhadap sang raja. “Hamba pun memiliki kecurigaan terhadap sang raja, seperti apa yang Gusti Mahapatih rasakan,” ujar Syaid Abdullah di sela perbincangannya dengan Mahapatih Garma Daksa. “Kita harus mengambil langkah tepat untuk membuktikan kecurigaan kita ini!” kata Mahapatih Garma Daksa menanggapi perkataan dari Syaid Abdullah. Dengan demikian, Mahapatih Garma Daksa mempercayakan Syaid Abdullah untuk melakukan penyelidikan terkait kecurigaan mereka terhadap Prabu Wisesa. “Sebaiknya sekarang kau berangkat ke desa Sindang, temui Syaikh Abdul Aziz!” titah sang mahapatih. #kesatria #kerajaan #raja #pendekar #perebutantahta

Updated at

Read Preview

Navigate with selected cookies

Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.