Little Servant of The Princess
Share:

Little Servant of The Princess

READING AGE 16+

bintang_yui Fantasy

0 read

Darian Rey Caidan hanyalah putra seorang wanita b***k, tapi sebelum kematian ibunya, dia diberi tahu bahwa ayahnya adalah pengkhianat kerajaan Griffin.

Bukannya dieksekusi mati seperti saudara-saudaranya yang lain, Darian malah dikirim untuk menjadi pelayan dari adik raja yang terkenal buas di medan perang.

Tapi, ada yang salah dengan tuan barunya ini. Tuan barunya terlihat cantik dan Darian merasa berdebar di dekatnya.


-------
*Dua bulan setelah menjadi pelayan*
Darian usia 13 tahun : Kenapa Tuan Yang Mulia memakan permen Pelayan Kecil ini?

Tuannya yang cantik mengambil tiga permen baru dan memberikannya kepada Darian

Darian di dalam hatinya : Tuan Yang Mulia salah fokus! Saya bukan ingin gantinya, tapi saya bingung kenapa Tuan Yang Mulia memakan permen yang telah saya jilat?



*Lima tahun setelah menjadi pelayan*
Tuannya yang cantik : Pelayan Kecil, aku ingin permen.

Darian : Tuan Yang Mulia, saya tidak lagi kecil. Sekarang saya sudah lebih tinggi dan besar dari Tuan Yang Mulia.

Tuannya yang cantik menekan bahu Darian sampai Darian berlutut: Besok gunakan lututmu untuk berjalan.

Darian : Pelayan Kecil salah, Tuan Yang Mulia. Pelayan Kecil akan membeli permen sekarang.

Darian di dalam hati : Kenapa Tuan Yang Mulia selalu mendominasi?



*Sepuluh tahun setelah mengenal tuannya*
Darian menekan tuannya yang cantik di kasur: Apakah Tuan Yang Mulia menyukai permen yang Pelayan Kecil ini berikan?

Tuannya yang cantik menatap tajam Darian.

Darian: Tidakkah Tuan Yang Mulia merindukan Pelayan Kecilnya?

Tuannya yang cantik: Pelayan Kecilku sudah mati lima tahun lalu.
Darian di dalam hati : Kapan gadis ini akan mengerti perasaanku? Aku melakukan semuanya untuknya!

Unfold

Tags: dominantpowerfulprincesssweetbxgswordsman/swordswomanroyalwarservant
Latest Updated
50.2

Akan sangat t***l kalau dia tidak juga menyadari perasaan Olin setelah ini.

“Olin...?”

Olin terus menangis sambil memeluknya. Sampai akhir, gadis itu tidak bisa mengucapkan kalimat ‘aku mencintaimu...’ atau kalimat perpisahan. Tapi tanpa kata-kata itu, Ferdian sudah paham.

“Maaf...” Maaf, karena aku tidak pernah menyadari pe……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.