THE SMILING KILLER: PARADOKS
Share:

THE SMILING KILLER: PARADOKS

READING AGE 12+

Firmanshxx Suspense/Thriller

0 read

Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta yang tak pernah ada jeda, Bripda Bara Wijaya adalah anomali. Ia dikenal sebagai polisi paling baik hati di Polres Jakarta Pusat, sosok naif yang percaya bahwa setiap orang memiliki fitrah kebaikan. Dunianya yang hitam-putih itu seketika menjadi abu-abu pekat saat seorang pembunuh berantai baru muncul, meniru metode "Sang Jagal dari Ibukota" yang legendaris.Penyelidikan mempertemukan Bara dengan tersangka utamanya: Dr. Satria Wibisono, seorang ahli bedah saraf yang brilian namun sedingin es. Sebuah konfrontasi brutal di malam hujan deras membuat Bara terbaring di antara hidup dan mati. Nyawanya terselamatkan melalui sebuah operasi transplantasi otak eksperimental sebuah keajaiban medis yang ternyata adalah awal dari sebuah kutukan.Bara terbangun sebagai orang yang berbeda. Di dalam kepalanya kini bersemayam bisikan asing, kilasan memori kejam yang bukan miliknya, dan kemampuan mengerikan untuk berpikir layaknya seorang predator. Ia menjadi penyidik yang jauh lebih hebat, seorang pahlawan di mata publik. Namun di dalam kesunyian, Bara berperang dengan monster yang tumbuh di benaknya.Semakin dalam ia menggali kasus ini, semakin ia terseret pada sebuah kebenaran mengerikan yang meretakkan jiwanya. Ia mulai mempertanyakan segalanya: ingatannya, nuraninya, bahkan identitasnya sendiri.Dalam PARADOKS yang mematikan ini, Bara harus berpacu dengan waktu untuk mengungkap siapa monster sebenarnya, sebelum sisi gelap di dalam cermin yang terasa semakin akrab menelannya sepenuhnya.

Unfold

Tags: dramascaryloserdetectivecitysmall town
Latest Updated
Bab 8: Benang yang Terkubur

Malam itu datang tanpa suara, tanpa denting jam, tanpa angin yang berbisik. Tapi di dalam kamar sempit yang jadi markas mereka sebuah ruangan pengap di lantai tujuh rumah susun tua yang bocor di musim hujan dan panas seperti oven di musim kemarau lampu neon tetap menyala. Cahayanya putih, dingin, menusuk mata. Seperti tatapan hakim yang sudah me……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.