Kami Sama Tapi Berbeda
READING AGE 16+
Ini kisah Rara Fanisha Alfarizi, si sulung kembar keluarga Alfarizi. Yang hidup dalam tekanan batin dan kehancuran psikis. Yang hidup dalam batang tubuh dengan kendali orang tuanya. Tidak dapat menemukan jati dirinya siapa, karena tekanan dari orang tuanya. Rian dan Dina. Luka dan duka seakan sudah menjadi ketetapan takdir untuk menjadi teman abadi Fani.
Dia tidak ingin menjadi seperti kembarannya, Mimi Finara Alfarizi! Tapi takdir seolah terus mempermainkannya untuk menjadi peran pengganti ketika Fina tidak ada. Di mata orang tuanya, Fani hanya seonggok debu yang tak berarti jika ada Fina. Namun, ketika tidak ada Fina, maka Fani akan menjadi peran pengganti yang diagung-agungkan.
Fani ingin kehidupan menyedihkan dan berantakannya segera berlalu. Dia tidak ingin terus menahan lukanya lebih dalam dan lama lagi. Dia ingin terbang bebas, melampaui burung-burung di udara.
Sampai kapan kabut duka dan luka melingkupi seorang Fani? Kapan takdir akan puas mempermainkannya? Kapan hidup dalam deritanya akan dihanyutkan?
Unfold
Debaran dalam dadanya terasa begitu hebat. Senyum terpatri di wajahnya yang terlihat gugup itu. Tangan berbalut sarung tangan renda tipis berwarna putih, menyentuh kaca transparan di depannya. Bergerak seakan membelai langit cerah dengan awan yang berarak.
“Mama, Papa, hari ini merupakan hari pernikahan Fani. Mama dan Papa bisa lihat putri……
Waiting for the first comment……